Banyak orang mengaku dicintai dan mencintai Allah, tanpa menyadari kalau sesungguhnya Allah tidak suka, bahkan murka padanya; yaitu orang yang sering bermalas-malasan dan lalai melaksanakan kewajibannya kepada Allah. Hakikat sederhana untuk meraih cinta Allah adalah melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Ibarat seseorang yang mencintai lawan jenis, ia harus menunjukkan cintanya dengan bergegas dan terbukti nyata yang masuk akal.
Kekeliruan
dalam memaknai cinta dan mencintai Allah adalah seperti kaum kafir
sesat yang menempuh jalan salah. Untuk meluruskannya tidaklah sulit.
Allah
SWT telah menginformasikan kekeliruan dalam Al Quran : Katakanlah
“Apakah Kami beri tahu kalian tentang perbuatan orang-orang yang paling
merugi; usaha mereka sia-sia dalam kehidupan dunia , dan mereka
menyangka telah berbuat sebaik-baiknya? Mereka itulah orang-orang yang
telah mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (mengingkari) perjumpaan
dengan Nya. Maka sia-sialah amal mereka , dan kami tiadakan mereka pada
hari Kiamat (QS Al Kahfi : 103-105)
Cinta Hamba kepada Tuhannya dan cinta Allah terhadap hambaNya mensyaratkan ketundukan (Tawajuh) hati manusia dan seluruh perangkat fisiknya pada segala sesuatu yang diridlai Tuhannya. Allah SWT berfirman.
Diantara
manusia ada yang menjadikan tandingan-tandingan dari selain Allah.
Mereka mencintai tandingan-tandingan itu seperti mencintai Allah. Adapun
orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah dan teramat kuat
(Qs. AL Baqarah : 165)
Firman
Allah SWT : “ Katakanlah (Muhammad) “ Jika kalian benar-benar mencintai
Allah , ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian dan
mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun Lagi Maha
Penyayang.. (QS. Ali Imran : 31)
“
Wahai orang-orang beriman barang siapa diantara kalian murtad (keluar)
dari agamanya maka akan Allah datangkan kaum yang dia cintai dan
mencintai dia. Mereka bersikap lembut terhadap orang-oang mukmin dan
tegas terhadap kaum kafir. Mereka berjuang di jalan Allah dan tidak
takut pada celaan pencela. Itulah karunia Allah , diberikan kepada siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunianya lagi Maha
Mengetahui ..” (Qs AL Maidah : 54)
Allah
mencintai mereka dengan memberi pahala dan pertolongan (taufik). Mereka
mencintai Allah dengan beriman dan taat. Tanda cinta Ilahi ialah sikap
tawadhu’ (rendah hati) di antara kaum mukmin, berjuang di jalan Allah
dan berani dalam (menegakkan ) kebenaran.
Menjelaskan
dengan elemen-elemen cinta hamba terhadap Tuhannya , dan cinta Allah
terhadap hambaNYa, Bukhari meriwayatkan dari Abu Huraiarah r.a, ia
menuturkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, : “ Allah SWT berfirman ,”
Siapa memusuhi waliKU ,Aku nyatakan perang kepadanya. Suatu upaya
hambaKu untuk mendekat kepada Ku dengan amalan-amalan sunnah, Aku pasti
mencintainya. Apabila Aku mencintainya, Aku menjadi telinganya yang
dengan itu ia mendengar; Aku menjadi matanya yang dengan itu ia melihat;
Aku menjadi telinganya yang dengan itu ia mendengar; Aku menjadi
tangannya yang dengan itu ia menggenggam ; dan Aku menjadi kakinya yang
dengan itu ia berjalan. JIka ia meminta kepadaKu, pasti Ku beri dan jika
ia minta perlindungan kepadaKU, pasti kulindungi .
“
Aku jadi telinga, mata dan seterusnya..” Bermakna bahwa Allah akan
menjaga seluruh indra dan organ tubuhnya dari pengfungsian diluar
kerangka ketaatan. Ini merupakan kiasan akan pertolongan Allah terhadap
hamba yang mencintaiNya.
Di
antara buah cinta Allah SWT terhadap hambaNya mewujud melalui cinta
Jibril serta penghuni langit dan penduduk bumi kepadanya. Dan murka
Allah terhadap hambaNya mewujud melalui pernyataan benci para penduduk
langit dan bumi kepadanya.
Bukhari
dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a , dari Nabi Saw , beliau
bersabda, “ Apabila Allah SWT mencintai Fulan: cintailah ia! Maka
penghuni langit pun mencintainya. Kemudian didesain penerimaan (cinta)
untuknya di bumi.’
Dalam
riwayat Muslim disebutkan (melengkapi makna sebaliknya) “…Apabila Allah
membenci seorang hamba, diserukan kepada Jibril bahwa Allah membenci
Fulan;”Bencilah dia’. Maka Jibril membencinya dan menyerukan kepada
penghuni langit bahwa Allah membenci Fulan ,”bencilah dia.” Kemudian
didesain kebencian kepadanya di bumi.
Orang
yang dicintai konsisten pada kebaikan yaitu menaati Allah secara utuh.
Dan yang dibenci adalah orang yang fasik , yaitu orang yang bergelimang
maksiat. Maka orang yang dicintai Allah , Jibril , para malaikat dan
manusia, bahagia di dunia dan akhirat. Dan orang yang dibenci akan
sengsara.
Termasuk
tanda cinta Allah terhadap hambaNYa ; Disebutkan dalam hadis riwayat
Bukhari dan Muslim dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah SAW mengirim
sessorang untuk memimpin pasukan ke medan perang. Orang itu selalu
membaca untuk kawan-kawannya dalam shalat mereka dengan baca “Qul
Huwallahu Ahad”.. sebagai penutup . Setelah kembali , hal itu
disampaikan kepada Rasulullah Saw,” tanyakan kepadanya,” Kata beliau,
mengapa dia melakukan itu? Setelah ditanyakan maka orang itu menjawab, “
karena merupakan sifat Allah Yang Maha Penyayang , aku senang sekali
membacanya.” Rasulullah Saw bersabda,” Sampaikan kepadanya bahwa Allah
mencintainya.”..
Prof. Dr wahbah Az-Zuhaili
[eramuslim]
[eramuslim]
Post a Comment
Silahkan berkomentar..:)