SABAR diidentikan dengan sesuatu yang cukup sulit untuk dilaksanakan. Terutama pada saat berada di puncak emosi. Akan tetapi, kesabaran itu harus diwujudkan. Karena Allah SWT menyukai orang-orang yang bersabar. Bila kita ingin disukai oleh Allah SWT maka kita harus mau belajar untuk bersabar.
Ada beberapa tips yang dapat membantu kita untuk belajar dalam bersabar.
1. Mengetahui tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan kesusahan yang
ada di sana. Sebab manusia memang diciptakan berada dalam susah payah,
sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
berada dalam susah payah,” (QS. 90: 4).
2. Beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah dan Dia
memberinya kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang
disukaiNya juga.
3. Mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut. Diantaranya:
• Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firmanNya, “Dan Allah beserta orang-orang yang sabar,” (QS. 2: 249).
• Mendapatkan sholawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana
firmanNya, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Innaa
lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapatkan
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk,” (QS. 2: 155-157).
• Sabar adalah kunci kesuksesan seorang hamba, sebagaimana dijelaskan
Allah dalam firmanNya, “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu
dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan
negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung,” (QS. 3:
200).
4. Yakin dan percaya akan mendapatkan pemecahan dan kemudahan. Sebab
Allah telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan sebagai rahmat
dariNya. Inilah yang difirmankan Allah, “Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan,” (QS. 94: 5-6).
5. Memohon pertolongan kepada Allah dan berlindung kepadaNya, karena
Allah satu-satunya yang dapat memberikan kemudahan dan kesabaran.
6. Beriman kepada ketetapan dan takdir Allah dengan meyakini semuanya
yang terjadi sudah merupakan suratan takdir. Sehingga dapat bersabar
menghadapi musibah yang ada.
7. Ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dalam bersabar. Hal ini
dijelaskan Allah dalam firmanNya, “Dan orang-orang yang sabar karena
mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian
rejeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau
terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang
itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),” (QS. 13: 22).
8. Mengetahui kebaikan dan manfaat yang ada dalam perintah dan
keburukan yang ada dalam larangan. Ibnul Qayyim menyatakan: Apabila
seorang mengetahui kebaikan yang ada pada amalan yang diperintahkan dan
akibat buruk dan kejelekan yang ada pada amalan yang dilarang
sebagaimana mestinya. Kemudian ditambah dengan tekad kuat dan motivasi
tinggi serta harga diri maka insya Allah akan dapat bersabar dan semua
kesulitan dan kesusahan menjadi mudah baginya.
9. Menguatkan faktor pendukung agama dalam setiap kali menghadapi
perintah, larangan dan musibah yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan
empat perkara:
• Mengagungkan Allah yang maha mendengar dan meilhat. Seorang yang
senantiasa ada di hatinya pengagungan terhadap Allah, tentunya dapat
bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Bagaimana
Dzat yang maha agung dimaksiati padahal Dia maha melihat dan mendengar?
• Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, sehingga ia melaksanakan
perintah dan meninggalkan kemaksiatan karen mencintai Allah. Demikian
juga akan bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini disebabkan orang yang
mencintai tentu akan menaati kekasihnya dan tidak ingin dimurkai serta
dapat menahan diri atas semua ujian yang diberikan kepadanya.
• Menampakkan dan mengingat nikmat dan kebaikan Allah, sebab orang
yang mulia tidak akan membalas kebaikan orang lain dengan kejelekan.
Oleh karena itu, mengingat nikmat dan karunia Allah dapat mencegah
seseorang dari bermaksiat karena malu denganNya dan memotivasi
melaksanakan perintahNya serta merasa semua musibah yang menimpanya
merupakan kebaikan yang Allah karuniakan kepadanya.
• Mengingat kemarahan, kemurkaan dan balasan Allah, karena Allah akan
marah bila hambaNya dan bila murka tidak ada seorangpun yang dapat
menahan amarahNya.
sumber:islampos
[rika/islampos/salafiyunpad]
sumber:islampos
[rika/islampos/salafiyunpad]
Post a Comment
Silahkan berkomentar..:)