Kisah Sang Angin

|| || || Leave a comments


Gambar
Meski hari belum jauh dari kokokan ayam jantan,
aku tetap bersemangat berhembus disela-sela awan kelabu,
berlari searah dengan angin lain,

saling menyapa dan berkejar-kejaran.
Pagiku yang segar tak ditemani surya, tertutup awan dipertengahan bulan tahun ini.
bunga-bunga pun bangun dari tidurnya yang lelap,
terbasahi embun dan rintik hujan.

Anginku yang halus berhembus tenang,
saat ku lihat anggrek putih di pelataran kebun yang rindang.
Bunga itu selalu cantik, menggambarkan pesona dalam harmoni.
Anginku berhembus perlahan,
aku takut merusak kelopak bunganya yang indah.
Aku urung menampakkan diri, hanya bisa bersembunyi disela dedaunan,
mengamati anggrekku dengan senyuman.

Mungkin endorfinku yang sedang aktif ini,
membawa euforia kebahagiaan diantara rintik hujan dan, kelopakmu..
Bahkan rintik hujan turut bernyanyi, bersenandung memecah angkasa,
senada dengan syair melankoli, tersenyum di sepanjang lorong hati.

Sang Pencipta mungkin telah menggariskan hari ini,
menggariskan setiap detik perjalananku dalam hembusan yang menyejukan,
dalam langkah naluriah, dengan jejak penuh prasangka.
Ya… Sang Pencipta mungkin telah menggariskan,
atas segala harap yang ku ucap disela malam,
dalam untaian doa…
(serial hujan #1)
[cahayaisalmi99.blogspot.com]