cahayaislami99.blogspot.com |
Oleh: Hendrik W
BANYAK orang bilang dan tidak sedikit yang yakin kalau rumput tetangga lebih hijau. Jika diartikan banyak mengandung arti yang berbeda-beda secara umum, mulai dari :
– Ingin seperti si A dengan posisi B nya yang cukup bergengsi dan lainnya
– Mau punya kendaraan, rumah dan kekayaan seperti si C , D dan E.
– Tidak suka dengan kerjaan sekarang mau cari kerjaan kaya si F yang menurutnya lebih bagus.
– Merasa akan lebih bahagia kalau bisa menikahi istrinya/suaminya si J.
– Berambisi untuk bisa menyaingi atau melebihi si L padahal awalnya cuma mau melebihi si K.
– Dan M ZZ lainnya(banyak ternyata ya kemauan kita.)
Setelah melihat beberapa contoh ABJAD di atasmungkin kita akan bertanya yang salah rumput tetangganya yang lebih hijau atau mata/kaca mata kita dalam melihat rumput yang kita punya? Atau apakah Anda sudah melakukan yang terbaik dan menikmati keadaan/kondisi saat ini atau apakah Anda yakin jika semua atau sesuatu yang Anda inginkan terpenuhi membuat Anda bahagia atau malah membuat ingin lebih lagi sampai akhirnya waktu kita datang dan belum sempat menikmati dan tidak peduli dengan apa yang kita miliki?
Mungkin jawabannya akan beragam dan bisa panjang lebar kalau di adakan debat terbuka, tapi kalau kita tidak ingin atau mencoba menyalahkan orang lain (external) dan menambah faktor external lainnya, kita pasti dan seharusnya akan mencoba periksa mata atau kaca mata kita dalam melihat dan memandang rumput kita sendiri. Apakah memang lebih hijau dari rumput manapun? Mulai hilang hijaunya karena banyak kotoran? Sudah gersang mendekati mati atau masa bodo dan gak mau tau dengan kondisi rumput kita sendiri? Dan yang pada akhirnya akan menuntun kita untuk bertanya kepada diri kita sendiri. Sudah bersyukurkah kita saat ini?
Mungkin dari sini kita bisa mulai memilih untuk selalu beranggapan rumput tetangga lebih hijau atau menganggap rumput kita pasti lebih hijau dan selalu bersyukur.
Semoga dengan adanya perasaan, penglihatan dan rasa bersyukur yang mendalamrasa tidak pernah puas, iri, dengki, serakah dan arogan di diri kita bisa kita kurangi mulai saat ini. Sehingga kita bisa lebih menikmati apa yang sudah pasti kita punya, mulai dari keluarga, keadaan, pertemanan, pekerjaan, persaingan yang sehat, dan sebagainya. Wallahu ‘alam.
[islampos]
Post a Comment
Silahkan berkomentar..:)