6 Hal Dapat Menggugurkan Amal Baik

|| || || Leave a comments



Maka Mereka menjawab : 
Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.

Rasululloh shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka. (HR. Muslim no. 6522)

1. Al istighlal bi’uyubil kholqi (sibuk dengan aib orang lain), sehingga lupa pada aib sendiri. Semut di seberang kelihatan sedang gajah di pelupuk mata tidak kelihatan.

2. Qaswatul qulub (hati yang keras). Kerasnya hati terkadang lebih keras dari batu karang. Sulit menerima nasehat. Kebanyakan orang yang seperti ini jika ada nasihat malah dianggap celaan.

3. Hubbud dunya (cinta dunia), takut mati, merasa hidupnya hanya di dunia saja maka segala aktifitasnya tertuju pada kenikmatan dunia sehingga lupa akan hari esok di akhirat.

4. Qillatul haya’ (sedikit rasa malunya), jika seseorang telah kehilangan rasa malu maka akan melakukan apa saja tanpa takut dosa.

5. Thuulul amal ( panjang angan- angan), merasa hidupnya masih lama di dunia ini sehingga enggan untuk taubat.

6. Dhulmun la yantahi (kedhaliman yang tak pernah berhenti). Perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya jika tidak segera taubat dan berhenti maka sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut.
Semoga Allah memberikan kita petunjuk dan hidayahnya, agar di setiap ilmu yang kita miliki, dapat menggerakkan kita untuk lebih dekat lagi kepada Allah.