Cantik itu nggak relatif. Tapi pasti. Makhluk-makhluk cantik kalo udah
eksis di tempat umum, dijamin para pria bakal pada noleh semua dan
teralih perhatiannya. Abang jualan bakso yang lagi dorong gerobak bakal
kejeblos lobang di jalan gara-gara nggak nyadar lagi, cowok-cowok yang
lagi jalan atau jogging pun bakal kebentur tiang listrik (hahaha…)
Salahkah perempuan menjadi cantik? Nggak dong. Kalo tampan ya jelas
masalah. Hehehe.. Tapi beneran, kalo udah dari sononya punya wajah juga
bodi yang proporsional, ‘enak’ diliat itu udah qadha Allah alias ketetapanNya. Jadi nggak ada dosa bagi pemilik wajah cantik ini! You not a sinner because you look pretty, Girls. Yang dosa, kalo kemudian menampilkan secara sengaja keindahan dan kemolekan kita secara berlebihan (tabarruj)
hingga menarik perhatian lawan jenis. Wajah dan tapak tangan memang
bukan aurat tapi kalau dirias sedemikian rupa hingga menimbulkan syahwat
bagi lawan jenis untuk memandang, wah.. be careful. Ditambah
lagi pakaian yang menonjolkan bagian-bagian tubuh yang merupakan aurat
perempuan, nah itu yang termasuk dilarang Allah SWT (coba deh kamu buka
al-Quran surah an-Nuur ayat 31).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Ada
dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: Suatu
kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan
para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala
mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan
masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium
selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR Muslim no. 2128)
Dalam sebuah artikel di situs rumahcurhat.com dengan judul Standar
Kecantikan, satu paragrafnya isinya: “Setiap tahun perusahaan kosmetik
di seluruh dunia selalu ngeluarin produk kecantikan yang baru. Supaya
produk mereka laku, mereka ngebentuk pola pikir masyarakat tentang
standar kecantikan. Dan pastinya standar kecantikan yang dibentuk itu
yang sesuai dengan produk mereka. Itu yang kita kenal sebagai tren
kecantikan. Dengan sendirinya masyarakat, khususnya kaum hawa,
berlomba-lomba ngikutin setiap tren yang disodorin perusahaan kosmetik.
Nggak sedikit cewek-cewek menghabiskan uang, usaha dan waktu buat
ngikutin tren kecantikan lho…”
Wah, gitu ternyata ya. Jadi kalo rame-rame iklan kosmetik atau jasa
perawatan tubuh dan wajah nawarin mutihin kulit, bodi langsing, sulam
bibir—alis—garis mata, mata belo warna-warni dengan lensa kontak .. that’s what they call ‘pretty’. Waduh! Mas Bruno Mars aja bilang “Cause you’re amazing, just the way u are” terus mbak-mbak Cherybelle juga bilang “You are beautiful, beautiful, beautiful. Kamu cantik cantik dari hatimu”. Tuuhh.. kenapa kita selalu merasa kurang?
Syukuri anugerah-Nya
Ketika kita dilahirkan sebagai perempuan, bersyukurlah. Dikasih kulit
putih-bening, kuning langsat, imut alias item mutlak, bersyukurlah.
Dikasih pipi chubby or sedang-sedang aja, ya santai aja. Dunia
nggak bakal kiamat gara-gara pipi. Punya bodi semok, kurus, endut, ya
alhamdulillah. Semuanya nih, yang penting harus diinget, dicatat,
diresapi dan diamalkan nih. Apa tuh? Yup, jangan lupa untuk menjaga
keimanan dan ketaatan kita kepada Allah Swt.
Oya, cara bersyukur yang benar gimana sih? Yup, cantik, langsing, putih
memang nggak dosa. Nah, syukurilah dengan menutup aurat kita sesuai
aturan Islam, yaitu berjilbab (semacam gamis) dan gunakan khimar
(kerudung—penutup kepala). Selain itu, jaga deh kesehatan fisik kamu.
Gimana coba kalo perempuan, apalagi muslimah yang jelas-jelas pasti ngeh
kalo “kebersihan adalah bagian dari iman”, tapi sehari-hari bajunya
kucel, aroma tubuhnya beraroma nggak sedap (dengan ngeles berhubung
nggak boleh pake parfum), di wajahnya panuan, terus cepet letih, lemah
dan lesu ..haduuh.. Piye to nduk.
So, mandi tetep dong, paling nggak 2 x sehari, jangan lupa
sikat gigi, kalo keluar rumah usahakan pake pelindung matahari supaya
wajah terhindar sunburnt, jilbab juga kalo aromanya udah nggak
sedap ya digantilah, rambut dikeramas juga dikasih tonik dan vitamin
supaya nggak rontok dan ketombean, terus jangan lupa jaga makanan dan
minuman kita. Halal wa thayib wa barakah. Apa yang kita konsumsi wajib
kita ketahui apa yang terkandung di dalamnya dan jelas kehalalannya.
Olahraga? Yup, bersepeda, jalan kaki, nge-gym di tempat yang syar’i.
Wuih, pokoknya ok banget semua itu. Catet dan ingat-ingat ya.
Bagaimana dengan menjaga keimanan? Nggak cukup cuma shalat dan zikir
serta tilawah Qur’an. Tetapi kita kudu intensif mengkaji dan
memperbanyak pengetahuan kita akan ilmu Islam. Ya iya, sebab al-Quran
dan as-Sunnah adalah panduan hidup kita. So, Islam itu
dipelajari untuk diamalkan dalam kehidupan. Selain itu, buat kamu yang
muslimah tentu gaulnya kudu dengan wanita-wanita shalehah. Insya Allah, they bring u into the good life.
Hmm… selain itu, kita kudu berdakwah, paling nggak sampaikan walau satu
ayat dari yang kita pelajari dalam Islam. Memang efeknya berat. Bakal
dikatain sok alim, sok suci. Tapi itulah ‘ tanda cinta’ kita kepada
sesama.
Benar lho. Sebab yang penting nih, nasehat dan tindakan kudu seimbang.
Nggak omdo (alias omong doang) hehehe.. Selain itu walaupun kita bukan
Miss World, Miss Universe apalagi Miss Understanding (hahaha…) yang
namanya jiwa sosial dalam Islam itu udah jelas kudu hadir dalam diri
kita. Itu sebabnya, kita rajin sedekah, infak serta zakat juga akan
‘mempercantik’ diri kita.
Muslimah inspiratif
Menurut saya muslimah yang inspiratif itu menjadi kontributor bagi orang
banyak dalam kehidupan. Sebenarnya banyak contoh para muslimah yang
mengisi kejayaan Islam. Mereka benar-benar ada! Nih ya, diawali dari
Khadijah Radhiyallahu ‘anha, istri Rasulullah Muhammad saw. dimana dia
adalah seorang wanita yang tidak saja shalihah dan pengatur rumah
tangga, tetapi juga pernah menjadi pebisnis wanita di jamannya. Terus,
ada Aisyah Radhiyallahu ‘anha yang banyak menerima ilmu Islam dari
Rasulullah saw. dan menjadikan ia sebagai ahli hukum dan berilmu. Lalu
Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha yang banyak memberi pendapat kepada
Rasulullah mengenai masalah politik. Belum lagi Nusaibah yang melindungi
Rasul dalam kontak fisik dengan kaum kafir saat perang Uhud (ngutip dari emel.com). Nah, keren mana coba sama yang lenggak-lenggok di atas cat walk?
More other facts ! Di masa kekhilafahan Umar bin Khattab,
seorang Ashifa binti Abdullah diberi tanggung jawab sebagai inspektur
pemasaran dan manajer. Lalu, Amra binti Abdurahman, adalah salah satu
ulama terbesar dan seorang ahli hukum juga mufti (memberikan pendapat
hukum) dan perawi hadis di masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, yang
mendorong umat Islam untuk berguru kepadanya. Nama yang satu ini juga
keren banget! Sebagai dermawan dan donatur, Ratu Zubayda, istri
Khalifah Harun ar-Rasyid dalam dinasti Abbasiyah, patut diacungi jempol
karena dia berkontribusi besar untuk pekerjaan umum seperti membangun
sumur dan rumah tamu yang dibutuhkan untuk peziarah Mekkah, serta
membangun sumur dan waduk. Selain itu, Ratu Zubayda adalah seorang
intelektual yang mengungkapkan pikiran politiknya di depan umum juga
mendukung penyair dan penulis (sumber: examiner.com)
Cantik dan cerdas nggak butuh kontes
Yup, buat apa diadakan kontesnya? Walaupun bawa slogan Brain, Beauty, Behaviour atauSmart, Shalehah, Stylish,
beda tipislah. Satunya beneran haram sedangkan satunya diembel-embeli
‘syariah’ yang ujung-ujungnya tetep fokus pada ‘proporsional fisik’.
Lagi-lagi yang namanya ‘kecantikan’ bukan untuk dikonteskan atau
dilombakan. Bagaimana ingin menampilkan sosok sempurna? Cantik, pinter,
alim dan berkepribadian? Oh, that’s not so fair in life.
Emangnya yang wajah pas-pasan dan bodi alakadarnya (dan itu nggak masuk
kriteria kontes) kemudian jadi sosok nggak sempurna? Allah nggak pernah
ngasih kriteria perempuan atau pun muslimah sempurna seperti itu. So please, sadar sesadar-sadarnya ya.
Begitu kalo kamu ingin eksis, ingin nampilin kelebihan kamu, contohlah
para muslimah inspiratif yang saya contohkan tadi. Bener-bener
berkontribusi untuk umat dengan apa yang mereka miliki, baik ilmu, harta
dan jiwa dermawan mereka bahkan sampai nyawa demi mengharap ridho Allah
Ta’ala. Acara kontes kecantikan apapun walaupun berlabel syariah
menurut saya para pesertanya juga semuanya ‘lewaaat’ deh kalo
dibandingkan dengan para muslimah inspiratif tersebut.
Jadi sahabat muslimah, yuk kita benahi diri kita dengan akidah Islam
yang benar dan baik. Tanamkan dalam diri kita bahwa menjadi muslimah
adalah bermartabat jika taat syariat. Sebab, Islam menghormati dan
memberikan tempat yang layak bagi para muslimah. Jangan terpengaruh oleh
konsep apapun–termasuk konsep kehidupan dan kecantikan yang berasal
dari luar ajaran Islam, seperti kapitalisme-sekularisme yang diterapkan
oleh negara saat ini. So, kamu yang punya wajah cantik masih terpesona dengan ajang sejenisMiss World?
Cantikmu akan alihkan dunia dengan kontribusi yang nyata, yakni taat
dengan aturanNya dan mengajak sesama muslimah dalam kebaikan di jalan
Islam. Ayo, lakukan sekarang juga.
Oleh : Anindita, disadur dari gaulislam.com
[fauziya/muslimahzone]