Senyuman itu, dunia ini telah lama merindukannya. Dunia ini telah
lelah di huni oleh mereka yang arogan dan mereka yang selalu menangis.
Hampir saja runtuh atapnya karena suara mereka yang kian memekikan
telinga.
Bumi ini telah penat di injak-injak oleh mereka yang tak ramah
lagi, mungkin impiannya untuk segera meyegarkan punggungnya dengan
dinginnya air laut.
Senyuman itu, bumi
ini lama merindukan kehadirannya, burung-burung angkasa menanti gembira
kemunculannya, mungkin mereka sedang bersiap-siap menyambutnya.
Tersenyumlah, agar kembali tersenyum dunia ini padamu.
Karna,
seuntai senyum yang tersipu indah akan menghapuskan coretan-coretan
kegelisahan, dengannya kusut benang-benang kegetiran akan terurai,
pahitnya kehidupan akan berubah manis, kabut kegalauan yang menyelimuti
akan sirna, kerasnya hati akan menjadi lembut karena pancaran cahaya
ketulusan wajah dan sanubari.
Tersenyum tidak membutuhkan
banyak tenaga, tersenyum tidak menuntut keletihan, tersenyum hanya
dengan mencampur butiran keikhlasan yang manis dengan keceriaan yang
mengalir dari mata air sanubari yang terjaga dengan indahnya rerimbunan
akhlaq. Wajah yang terhias senyuman layaknya langit malam hari dengan
purnama sempurna dan bintang bintang gemerlip disekelilingnya, senyuman
adalah sihir yang diperbolehkan, tiada perbuatan yang selalu berbalas
melainkan senyuman. Indahnya risalah kenabian tersebar keseluruh sudut
bumi,senyuman yang mengantarkannya.
“Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah”
Senyuman mempererat tali kasih sayang, menautkan dua hati, dan
mengabadikan keromantisan. Wajah mu yang memerah karena tersenyum
layaknya padang savanah dengan bunga-bunga indah dan rerumputan hijau
mengitarinya, mawar tanpa duri, seputih melati yang tersiram rintikan
hujan kala sore hari.
Tidak merugi dengan bermurah senyum,
Allah kan membayar keindahan senyumanmu. Layaknya intan permata, senyum
mu dihadapan saudaramu memantulkan pancaran cahaya hati, menyebarkannya
kesetiap sisi kehidupan. Hati yang lembut tercermin pada senyuman mu,
semakin manis kamu tersenyum semakin lembut hatimu.
Tajamnya
senyuman dapat memotong kerasnya batu kesombongan. Senyuman dapat
menghalau debu-debu kebencian, menerangi gelapnya kedengkian, menahan
gelombang hasud dan menghancurkan kokohnya gunung keburukan. Wajah yang
bermuka masam akan mengasingkannya, wajah tanpa senyuman seperti gubuk
tua yang ditinggal penghuninya, raut muka yang jarang tersenyum layaknya
kain kusut dan kotor yang berhari-hari belum dibersihkan,berapa banyak
keceriaan yang hilang akibat sirnanya senyuman mu.
Allah
memuliakan hamba-hambanya karena senyumnya terhadap saudaranya, berapa
banyak sedekah yang terbayar dengan senyuman, berapa banyak hati yang
terhibur karena memandang indahnya senyuman yang terlukis indaah di
wajahmu.
Tersenyumlah, ambil dan jangan sia-siakan indahnya rahmat Allah
yang dikaruniakan kepadamu. Tersenyumlah, muliakan dirimu.
Tersenyumlah, maka kamu akan membuat iri para raja.
Tersenyumlah..