cahayaislami99.blogspot.com – Pada saatnya, anak-anak akan pergi, meninggalkan kita, sepi. Mereka bertebaran di muka bumi untuk melaksanakan tugas hidupnya, berpencar, berjauhan.
Sebagian di antara mereka mungkin ada yang memilih untuk berkarya dan tinggal di dekat kita agar dapat berkhidmat kepada kita. Mereka merelakan terlepasnya sebagian kesempatan untuk meraih dunia karena ingin meraih kemuliaan akhirat dengan menemani dan melayani kita.
Tetapi pada saatnya, kita pun akan pergi meninggalkan mereka. Entah kapan. Pergi dan tak pernah kembali lagi ke dunia ini.
Sebagian diantara kematian adalah perpisahan yang sesungguhnya; berpisah dan tak pernah lagi berkumpul dalam kemesraan penuh cinta.
Orangtua dan anak hanya berjumpa di hadapan mahkamah Allah Ta’ala, saling menjadi musuh satu sama lain, saling menjatuhkan. Anak-anak yang terjungkal ke dalam neraka itu tak mau menerima dirinya tercampakkan sehingga menuntut tanggungjawab orangtua yang telah mengabaikan kewajibannya mengajarkan agama.
Adakah itu termasuk kita? Alangkah besar kerugian di hari itu jika anak dan orangtua saling menuntut di hadapan mahkamah Allah Ta’ala.
Lalu, apakah yang sudah kita persiapkan untuk mengantarkan anak-anak pulang ke kampung akhirat? Dan dunia ini adalah ladangnya…
Adakah kita benar-benar mencintai anak kita? Kita usap anak-anak kita saat mereka sakit. Kita tangisi mereka saat terluka. Tapi adakah kita juga khawatiri nasib mereka di akhirat?
Kita bersibuk menyiapkan masa depan mereka. Bila perlu sampai letih badan kita. Tapi adakah kita berlaku sama untuk “masa depan” mereka yang sesungguhnya di kampung akhirat?
Tengoklah sejenak anakmu. Tataplah wajahnya. Adakah engkau relakan wajahnya tersulut api neraka hingga melepuh kulitnya?
Ingatlah sejenak ketika engkau merasa risau melihat mereka bertengkar dengan saudaranya. Adakah engkau bayangkan ia bertengkar denganmu di hadapan mahkamah Allah Ta’ala karena lalai menanamkan tauhid di dalam dirinya?
Maka, cintai anakmu untuk selamanya! Bukan hanya untuk hidupnya di dunia. Cintai mereka sepenuh hati untuk suatu masa ketika tak ada sedikit pun pertolongan yang dapat kita harap kecuali pertolongan Allah Ta’ala.
Cintai mereka dengan pengharapan agar tak sekadar bersama saat di dunia, lebih dari itu dapat berkumpul bersama di surga. Cintai mereka seraya berusaha untuk mengantarkan mereka meraih kejayaan, bukan hanya untuk karirnya di dunia yang sesaat.
Lebih dari itu untuk kejayaannya di masa yang jauh lebih panjang, masa yang tak bertepi (akhirat).
Oleh : Mohammad Fauzil Adhim
(fauziya/cahayaislami99.blogspot.com)
Post a Comment
Silahkan berkomentar..:)